Halaman

Jumat, 29 September 2023

Kekecewaan Albert Einsten Tentang Teori Luasnya Alam Semesta

Suprapto.id. Para ilmuwan terdahulu telah memiliki teori tentang alam semesta. Konsepsi Newton tentang alam semesta yaitu terdiri dari ruang alam dan materi yang mengisinya. Ruang tersebut ttidak berbatas serta tidak berhinga besarnya. Albert Einsten memiliki konsep tersendiri. Berbeda dengan Newton, Einsten mempunyai sebuah konsepsi yang didasarkan pada fisika relativistic yang dikembangkan sejak tahun 1905. Kalau semula teori relativitas itu tercetus karena keanehan pada perilaku cahaya yang ditafirkan secara klasik, yaitu bahwa kecepatan cahaya dalam vakum besarnya konstan ©=300.000 km/sekon tak bergantunng pada gerak beraturan di pengukur terhadap sumber cahaya. Apakah ia mendekati atau menjauhinya dengan kecepatan (v)?

Telah dinyatakan bahwa bahwa siapapun mahluk dialam kita ini yang memiliki masa diam, tak akan dapat bergerak dengan kecepatan yang melampaui kecepatan cahaya. Didalam penyusunan konsepsinya ini sekali lagi Einsten telah berpijak pada sifat cahaya. Einsten menyatakan bahwa suatu berkas cahaya didalam vakum selalu melewati jalan yang lurus. alat ukur yang digunakan tukang batu dalam membangun rumah atau dipergunakan pada teodolit tak  dapat diikatakan lurus, karena ia didasarkan pada permukaan air. Bandinkan dengan permukaan air disamudra, apakah ia dianggap lurus apabila mengikuti permukaan lengkung bumi?
Dalam kegiatannya mengembangkan teori relativitas umum, Einstein menemukan bahwa ruang alam yang berdimensi tiga plus ini mengalami kelengkungan sebagai akibat  dari adanya gravitasi sebagai akibat dai masa materi yang berada didalamnya. Gejala ini dalam tiga dimensi (jauh sebelum Einstein) telah dikaji oleh ahli matematika Gauss yang ingin mengetahui apakah alam kita mengikuti geometri Euklidies atau justru bersifat non-euuklidian. Ia mengukur sudut-sudut dalam pada sebuah segitiga yang itik-titik sudutnya diidentifikasikan dengan tiga puncak tinnggi di  pegunungan Alpen di Swiss. Gauss menemukan bahwa jumlah sudut dalam adalah  180 derajat. Yang menunjukkan bahwa dekat permukaan bumi kita masih berlaku geometri euklides, hal ini disebabkan karena jarak puncak gunung tersebut kurang jauh, maka gravitasi bumi juga berkurang.
Dalam penelitian yang lebih seksama dan melibatkan jarak kosmologis yang cukup besar serta gaya gravitasi yang cukup uat seperti yang ditimbulkan oleh matahari. Predisksi Einstein itu tampak dengan nyata. Kelengkungan  tersebut tampak pada jala sinar bintang yang melewati dekat matahari pada saat terjadinya gerhana matahari total yang teramati Siibral (Brasil), Amerika Latin, sebelum perang dunia dua . Tentu saja manusia akan dapat melihat kelengkungan   ruang itu, karena ia sendiri mahluk yang berdimensi tiga juga. kalau ruang itu lengkung, kemana arah kelengkungannya? Tentunyan kearah yang lain dari ketiga dimensi yang kta cermati itu, namun kita tidak dapat melihatnya seperti juga seperti seorang detektif dalam tayangan televise yang mengejar penjahat seolah-olah bandit itu dapat keluar dari layar dan keluar dan duduk bersama dengan penonton  dalam ruang yang berdimensi tiga. Detektif yang tetap berada dilayar televise yang berdimensi dua itu tidak melihat adanya dimensi yang ketiga, dan ia tidak tau dimana buronannya iu berada. Menurut Einstein alam ini melengkung sedemikan rupa sehinggga ia menutup pada dirinya sendiri. Sudah barang tentu pernytaan ini susah dipahami. Lebih mudah jika kita kembali  kealam detektif yang engejar bandit diatas. Bagikita, alamnya berdimensi dua kalau layar itu melengkung, kemudian membentuk bola, maka alam  itu menutup pada dirinya sendiri . Jadi, alam semesta menuurut Einsten tidak berbatas namun besarnya berhngga bergantung pada seberapa besar jari—jari, atau radiusnya, kecuali. menurut konsep Einstein alam semesta bersifat statis sekalipun ada gerakan gerakan dan perubahan perubahan didalamnya, secara keseluruhan alam semesta tidak penah berubah.
Menurut Einntein, alam semesta dilukiskan statis.
Konsepsi ini tidak sesuai denga apa yang kita temukan didalam Al-Quran.

“Dan langit Kami  bangun dengan kekuatan, dan Kami-lah yang meluaskannya’’ (Al-Quran Surat Adz-Dzariat (51) ayat 47)
Menurut Einntein, alam semesta dilukiskan statis. Berbeda dengan kandunngan ayat tersebut yang dengan jelas bahwa menyatakan bahwa Allah Yang Maha Perkasa meluaskan langit, yang berarti bahwa Sang Pencipta Alam membesarkan ruang alam itu sehigga alam kita bukanlah alam yang statis.
Pada tahun 1929 terjadi peristiwa penting yang menjadi awal pergeseran pandangan dilingkunngan para ahli tentang penciptaan alam, mengubah secara radikal konsepsi para  fisikawan mengenai munculnya jagad raya. Sebab, dalam tahun itu , Hubble yang menggunakan teropong binntang terbesar didunia, melihat  galaksi-galaksi  disekeliling kita yang menurut analisa pada spectrum cahaya yang dipancarkan menjauhi kita dengan kecepatan yang sebanding dengan jaraknya dari bumi; yang terjauh bergerak paling cepat menjauih meninnggalkan kita. Kejadian ini merupakan uklan berat bagi Eintein, karena observasi Hubble itu menunjukkan bahwa alam kita ini tidak statis, melainkan merupakan alam yang dinamis seperti mdel dari Friedman.
Dengan persaaan kecewa, sang genius Eintein menerima kekeliruannnya itu dan kembali kepada model yang terdahuu karena observasi mendorong para ilmuwan bahwa alam yang kita huni mengembang; volume ruang jagad raya bertambah besar setiap saat.
“Dan langit Kami  bangun dengan kekuatan, dan Kami-lah yang meluaskannya’’ (Al-Quran Surat Adz-Dzariat (51) ayat 47)
Sumber Bacaan: Mukzizat Kebenaran Al-Quran dan Hadis jilid 8 dan 9 Kemukjizatan Penciptaan Bumi dan Alam Semesta , Sapta Sentosa 2015

Kamis, 28 September 2023

Menjadi Lebih Kaya Dengan ber-Zakat!


“Jika mau lebih kaya, bayarlah zakat! Saya (kaya karena) bayar zakat! Kurang lebih inilah kalimat yang masih saya ingat. Kalimat ini meluncur dari salah satu Muzaki Lazismu Kendal sebut saja “Bapak M”, sebagai tanggapan atas materi tentang zakat yang saya bawakan pada kegiatan kuliah bakda subuh disebuah masjid di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Sekilas kita yang mendengar kalimat “Bapak M” ini langsung menjustifikasi bahwa motivasi beliau menunaikan zakat hanyalah sekadar motivasi duniawi, yang hanya mengharapkan balasan berupa harta yang lebih banyak. Tunggu dulu, mari kita mengaji. Allah Ta’ala telah mendeklarasikan bahwa:

 Sungguh, orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, melaksanakan salat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (Qur’an Surat ke-2, Al Baqarah ayat: 277)

Ketika seorang hamba, kemudian Allah berikan kepadanya kelebihan harta (kaya), dia beriman kepada Allah, kemudian melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, maka Allah menjanjikan tiga hal kepadanya. Apakah saja?

Pertama, mendapat pahala di sisi Tuhannya. Berapa besar pahalanya? Jawaban bisa ditemukan pada QS. 2 Al Baqarah ayat 261: “ Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui”. Pahala bagi orang yang bersedekah (berbuat baik) adalah 700 (tujuhratus) kali, atau Allah akan melipatgandakan se kehendak-Nya.

Kedua, Tidak ada rasa takut pada mereka. Syarat utama suatu masyarakat dan individu meraih ketenangan hidup adalah tidak ada rasa takut atau khawatir. Sebanyak apapun harta yang dimiliki, tanpa adanya rasa tenang, maka kebahagiaan hidup jauh dari harapan. Seseorang yang menunaikan zakat, maka dengan kuasa-Nya Allah akan menurunkan ketenangan dan ketentraman hati pada mereka.

Ketiga, seseorang kaya yang menunaikan zakat mereka tidak akan bersedih hati. Tidak ada jaminan bahwa seseorang yang memiliki harta akan selalu merasa gembira sepanjang hidupnya. Banyak orang kaya yang justru didera oleh kesedihan demi kesedihan selama hidupnya, karena banyak sebab, seperti sakit, permasalahan keluarga, anak yang nakal dan susah diatur, sengketa dengan rekan kerja dan lain-lain. Seseorang yang dengan ke ikhlasan hati menunaikan zakat dari harta yang dimilikinya, maka dengan rahmat-Nya Allah akan cabut rasa sedih dari hatinya, sehingga dia akan menjadi hamba yang senantiasa bergembira.

Tiga fasilitas nikmat luarbiasa inilah yang Allah akan berikan sesuai janji-Nya, kepada hambanya yang mampu menunaikan perkara-perkara diatas. Siapa yang tidak ingin balasan pahala di sisi Tuhannya? Siapa yang tidak ingin ketenangan hidup? Siapa yang tidak ingin dihilangkan kesedihan hidup? Semua hamba Allah pastilah menginginkan, se-kaya apapun, setajir apapun. Maka apa yang diucapkan oleh “Bapak M: “Jika mau lebih kaya, bayarlah zakat!” diatas tidaklah berlebihan.  Menjadi lebih kaya dengan bertambahnya harta hanyalah bonus duniawi. Namun pahala akherat, rasa aman dan rasa tenang inilah sebaik-baik kekayaan, yang khusus diberikan kepada hamba-Nya yang menunaikan sholat dan ber-zakat.

Tidak ada seorangpun yang menjadi miskin karena menunaikan zakat. Zakat itu ringan, yang berat pahalanya. Jadi tunggu apalagi? Yuk, Segera tunaikan zakat!

Jumat, 01 September 2023

Belajar Fokus


Ada seorang anak yang setiap ibadah.. rajin ke Masjid, lalu suatu hari ia berkata kepada ibunya, 
"Bu mulai hari ini saya tidak mau ke Masjid lagi""Lho kenapa?" sahut sang ibu. Karena di Masjid saya menemukan orang² yang kelihatannya suci tapi sebenarnya tidak, ada yang sibuk dengan gadgetnya, sementara yang lain membicarakan keburukan orang lain".

Sang ibu pun berpikir sejenak dan berkata, "Baiklah kalau begitu, tapi ada satu syarat yang harus kamu lakukan setelah itu terserah kamu".
"Apa itu?"
"Ambillah air satu gelas penuh, lalu bawa keliling Masjid, ingat jangan sampai ada air yang tumpah".
Si anak pun membawa segelas air berkeliling Masjid dengan hati², hingga tak ada setetes air pun yang jatuh.
Sesampai di rumah sang ibu bertanya, "Bagaimana sudah kamu bawa air itu keliling Masjid?","Sudah". "Apakah ada yang tumpah?" "Tidak". "Apakah di Masjid tadi ada orang yang sibuk dengan gadgetnya?". "Wah, saya tidak tahu karena pandangan saya hanya tertuju pada gelas ini", jawab si anak."Apakah di Masjid tadi ada orang² yang membicarakan kejelekan orang lain?", tanya sang ibu lagi. "Wah, saya tidak dengar karena saya hanya konsentrasi menjaga air dalam gelas"
Sang ibu pun tersenyum lalu berkata, "Begitulah hidup anakku, jika kamu FOKUS pada tujuan hidupmu, kamu tidak akan punya waktu untuk menilai kejelekan orang lain. Jangan sampai kesibukanmu menilai kualitas orang lain membuatmu lupa akan kualitas dirimu"
Marilah kita FOKUS pada diri sendiri dalam beribadah, bekerja dan untuk terus menerus bebenah menjadi positif hanya semata2 mencari keridhoan Gusti Alloh, tanpa mengharap sebuah penilaian dari makhluk
Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat, Aamiin Yarobbal Alamiin
-copast-