Ketika sebuah perusahaan tumbuh dan
perkembang, maka akan terjadi perubahan pada pengelolaan keuangannya. Kalau
sebelumnya perusahaan hanya membutuhkan satu atau dua rekening bank, maka
dengan dibukanya cabang-cabang yang baru, kebutuhan rekening untuk operasional akan
bertambah.
Banyaknya rekening bank yang dimiliki
memunculkan masalah baru. Perusahaan kesulitan untuk memantau saldo
masing-masing rekening yang ada di kantor-kantor cabang. Yang terjadi adalah saldo rekening di salah
satu cabang dengan cabang lainnya tidak seimbang. Adanya penumpukan uang disalah satu cabang,
sehingga ada dana mengendap dan tidak efisien.
Sweep Account merupakan layanan bank
berbasis teknologi yang memungkinkan system secara otomastis memindahkan dana
dari
rekening dikantor cabang (rekening pasangan) ke rekening di kantor pusat
(rekening utama), atau sebaliknya. Kantor pusat bisa mengatur berapa jumlah
saldo yang seharusnya ditempatkan di rekening kantor cabang pada periode akhir
hari, akhir minggu, atau akhir bulan.
Misalnya apabila kantor pusat menghendaki
sebuah kantor cabang hanya memiliki saldo rekening giro sebesar Rp. 1 miliar,
maka apabila di akhir hari terdapat saldo di rekening kantor cabang Rp. 5
miliar, maka sejumlah 5-1= 4 miliar secara otomatis dipindahkan ke rekening
giro milik kantor pusat.
Sebaliknya apabila rekening kantor cabang
terdapat saldo Rp.500 juta, maka secara otomatis akan ada pengkreditan sebesar
Rp. 1 miliar dikurangi Rp. 500 juta,
yakni Rp. 500 juta.
Di dalam perbankan dikenal dua jenis sweep
account, yakni push sweep dan pull sweep.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Setiap komentar hendaknya bernilai positif, memperhatikan etika dan tidak menyinggung SARA. Terimakasih.