“Jika mau lebih kaya, bayarlah zakat! Saya (kaya karena) bayar zakat! Kurang lebih inilah kalimat yang masih saya ingat. Kalimat ini meluncur dari salah satu Muzaki Lazismu Kendal sebut saja “Bapak M”, sebagai tanggapan atas materi tentang zakat yang saya bawakan pada kegiatan kuliah bakda subuh disebuah masjid di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Sekilas kita yang mendengar kalimat “Bapak M” ini langsung menjustifikasi bahwa motivasi beliau menunaikan zakat hanyalah sekadar motivasi duniawi, yang hanya mengharapkan balasan berupa harta yang lebih banyak. Tunggu dulu, mari kita mengaji. Allah Ta’ala telah mendeklarasikan bahwa:
“ Sungguh, orang-orang yang beriman, mengerjakan
kebajikan, melaksanakan salat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala
di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih
hati.” (Qur’an Surat ke-2, Al Baqarah ayat: 277)
Ketika seorang hamba, kemudian
Allah berikan kepadanya kelebihan harta (kaya), dia beriman kepada Allah, kemudian
melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, maka Allah menjanjikan tiga hal
kepadanya. Apakah saja?
Pertama, mendapat pahala di
sisi Tuhannya. Berapa
besar pahalanya? Jawaban bisa ditemukan pada QS. 2 Al Baqarah ayat 261: “ Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan
Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai
ada seratus biji. Allah
melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha
Mengetahui”. Pahala
bagi orang yang bersedekah (berbuat baik) adalah 700 (tujuhratus) kali, atau
Allah akan melipatgandakan se kehendak-Nya.
Kedua,
Tidak
ada rasa takut pada mereka. Syarat utama suatu masyarakat dan individu meraih ketenangan
hidup adalah tidak ada rasa takut atau khawatir. Sebanyak apapun harta yang
dimiliki, tanpa adanya rasa tenang, maka kebahagiaan hidup jauh dari harapan. Seseorang
yang menunaikan zakat, maka dengan kuasa-Nya Allah akan menurunkan ketenangan
dan ketentraman hati pada mereka.
Ketiga,
seseorang kaya yang menunaikan zakat mereka tidak akan bersedih hati. Tidak
ada jaminan bahwa seseorang yang memiliki harta akan selalu merasa gembira
sepanjang hidupnya. Banyak orang kaya yang justru didera oleh kesedihan demi
kesedihan selama hidupnya, karena banyak sebab, seperti sakit, permasalahan
keluarga, anak yang nakal dan susah diatur, sengketa dengan rekan kerja dan
lain-lain. Seseorang yang dengan ke ikhlasan hati menunaikan zakat dari harta
yang dimilikinya, maka dengan rahmat-Nya Allah akan cabut rasa sedih dari
hatinya, sehingga dia akan menjadi hamba yang senantiasa bergembira.
Tiga
fasilitas nikmat luarbiasa inilah yang Allah akan berikan sesuai janji-Nya,
kepada hambanya yang mampu menunaikan perkara-perkara diatas. Siapa yang tidak
ingin balasan pahala di sisi Tuhannya? Siapa yang tidak ingin ketenangan
hidup? Siapa yang tidak ingin dihilangkan kesedihan hidup? Semua hamba
Allah pastilah menginginkan, se-kaya apapun, setajir apapun. Maka apa yang
diucapkan oleh “Bapak M: “Jika mau
lebih kaya, bayarlah zakat!” diatas tidaklah berlebihan. Menjadi lebih kaya dengan bertambahnya harta
hanyalah bonus duniawi. Namun pahala akherat, rasa aman dan rasa tenang inilah
sebaik-baik kekayaan, yang khusus diberikan kepada hamba-Nya yang menunaikan
sholat dan ber-zakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Setiap komentar hendaknya bernilai positif, memperhatikan etika dan tidak menyinggung SARA. Terimakasih.