Halaman

Minggu, 07 April 2013

Dua hari menikmati eksotik Merapi #2


Minggu, 7 April 2013, saya bangun jam 04.30 dan menjalankan sholat shubuh didalam tenda. udara masih sangat dingin. Kondisi didalam tenda sangat berantakan, ada jas hujan yang masih basah, botol air, bungkus roti, piring dan gelas kotor berserakan di dekat bilik gorden pintu tenda. Yaah…namanya saja kondisi di alam..kami tidak terlau berharap mendapatkan suasana yang nyaman disini.  Jam 6 pagi, kami melanjutkan pendakian menuju pucak merapi. (eh ampai lupa…tentunya foto-foto dulu bersama rekan se-team…)
Udara cukup cerah..dan sudah tidak terlalu dingin lagi..(bagi yang masih merasa dingin bisa melakukan senam ringan he he he ).  jarak kepuncak merapi masih sekitar satu kilometer lagi. kami memprediksi masih sekitar tiga jam lagi sampai kepuncak. Setelah sempat berfotoria di pasar bubrah, dengan berlatar belakang gunung merapi, kami mulai menapaki lereng pasir. Lereng pasir ini tidak berbeda dengan pasir yang sering kita jumpai pada proyek bangunan, namun yang membedakan adalah ketinggian pasir ini. Saya memprediksi antara 200 sd 300 meter. Selama hampir dua jam kami menapaki lereng berpasir. Sangat curam. Bagi yang belum pernah, saya sarankan agar sangat berhati-hati pada waktu naik ataupun turun, karena kami bertemu dengan pendaki lain yang mengalami kecelakaan dan harus berdarah-darah pada waktu menuruni lereng pasir ini. Beratnya pendakian lereng pasir ini membuat beberapa anggota team kami menyerah, termasuk sobat saya mas Sakariza. Beberapa anggota team kami harus merasa puas hanya menatap puncak merapi dari lembah pasar bubrah.
 Alhamdulillah, sekitar jam 9 pagi kami sampai kepuncak merapi. Dipuncak merapi telah ada beberapa team lain yang sedang beristirahat. Subhanallah.. benar-benar pemandangan yang sangat mengesankan. manusia sekecil kita berada dipuncak merapi..semakin kita tidak ada apa-apanya dibanding kebesaran Tuhan Sang Pencipta  alam.
Beberapa saat saya menikmati suasana dipuncak merapi. saya kaget..ketika akan menuruni puncak..Sayup- sayup ada suara yang memanggil nama saya. Mas Sakariza yang dilereng pasir sebelumnya sudah niat akan menyerah (lempar handuk..he he he) …ternyata telah berhasil melewati lereng pasir dan sedang berusaha mendaki lereng batu menuju puncak. saya merasa sangat senang dan gembira. Beberapa saat saya menunggu mas Sakariza dipuncak merapi…hingga tergerak niat saya untuk melaksanakan sholat Dhuha dipuncak merapi. Allaaaahuakbar!

Sobat semua…dari pengalaman kami melakukan pendakian ke Merapi.. beberapa tips yang bisa Anda persiapkan sebelum Anda melakukan pendakian ke Merapi antara lain:
1. Persiapkan segala kelengkapan yang mungkin akan diperlukan seperti tas karir, matras, selimut tidur, jas hujan, kompor gas, bahan makanan dan minuman secukupnya, kompas dan kalau perlu persiapkan alat komunikasi. di daerah pegunungan, sinyal handphone sangat lemah, jadi Anda dapat menggunakan alat  radio sinyal pendek, misal HT. Persiapkan juga kelngkapan yang lain misal sandal jepit, karena Anda tidak selalu menggunakan sepatu.
2. Persiapkan fisik dan mental anda. Untuk mempersiapkan fisik, lakukan olahraga teratur selama minimal dua minggu (ini yang saya tidak lakukan, karena padatnya pekerjaan dikantor..he..he..he). Siapkan juga mental Anda, banyaklah berdoa.
3. Apabila Anda merasa kurang berpengalaman untuk melakukan pendakian, jangan paksakan diri. Ajaklah orang atau komunitas  yang sudah terbiasa mendaki. Dalam team kami terdapat unsur Mapala Geografi UGM (Gegama) Yogyakarta yang sangat berperan penting dalam pendakian ini. Saya tidak bisa melupakan peran penting Gegama dalam pendakian ini. Terimakasih saya ucapkan kepada mas Awal dkk Gegama yang ikut serta dari awal mempersiapkan event ini.
Semoga cerita ini bermanfaat untuk Anda. Tetap semangat..persiapkan diri Anda. jangan putus harapan,,jangan berhenti dijalan..karena pendakian tiada berakhir!

Oleh: Suprapto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setiap komentar hendaknya bernilai positif, memperhatikan etika dan tidak menyinggung SARA. Terimakasih.