Halaman

Sabtu, 11 April 2015

Menggali Kekuatan Baru Internet Banking

Menjamurnya kemudahan akses internet dimanfaatkan secara baik oleh dunia perbankan. Beberapa bank terkemuka,  merespon peluang ini dengan memanfaatkan internet untuk menjalankan berbagai macam transaksi perbankan. Penulis mendapat cerita pengalaman salah seorang nasabah yang menggunakan IB  yaitu ketika sedang berada acara raker perusahaan di kawasan Baturaden Purwokerto.

Ketika itu waktu malam, nasabah harus melakukan transfer ke rekening  milik ibunya. Biasanya dia akan mencari ATM  untuk melakukan transfer, namun waktu itu nasabah belum mengetahui posisi mesin ATM . Dana yang ada di rekening tabungan utama saat itu juga sudah tidak mencukupi Artinya nasabah sudah tidak dapat melakukan transfer lewat SMS Banking . Kemudian dia teringat bahwa telah mengaktivkan fasilitas IB . Akhirnya dengan laptop dan modem yang ada dia melakukan transaksi transfer menggunakan IB .
Dari pengalaman nasabah ini ada beberapa point yang perlu kita kaji bersama. Kelebihan sistem Internet Banking (IB) adalah kemampuannya menyajikan produk dan layanan berbasis teknologi dengan jaringan yang luas (global) dan waktu tak terbatas (24 jam). Fitur-fitur produk dapat diakses 24 jam non-stop oleh seluruh netter di dunia. Biaya promosi yang murah dan sarana yang simple menjadikan IB sangat efisien.  Waktu akses 24 jam menjadikan IB sarana paling efektif saat ini, mengingat hampir semua handphone saat ini menyediakan aplikasi internet.
Singkatnya, berbagai macam kelebihan IB  dapat dimanfaatkan oleh nasabah . Namun sebagai peserta kompetisi i-bank yang cukup ketat saat ini,  juga harus segera tanggap dan mengambil langkah inovatif terhadap beberapa kelemahan dan aspek lain yang harus segera diantisipasi.
KEMANFAATAN dan KEMUDAHAN  APLIKASI
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pandangan masyarakat mengenai kemanfaatan dan kemudahan teknologi IB memiliki hubungan yang positif dengan kehendak untuk memilih IB. Artinya, kehendak untuk memilih IB lebih besar nilainya ketika teknologi/aplikasi IB memiliki kemanfaatan dan kemudahan yang tinggi.[1] Data ini dapat dipakai sebagai oleh  untuk terus meningkatkan aspek kemanfaatan serta kemudahan IB .
KEMANFAATAN
Peningkatan aspek kemanfaatan bertujuan agar nasabah benar-benar merasa membutuhkan IB  setiap waktu dan dimana saja. Beberapa kelemahan eksternal  antara lain dibeberapa wilayah masih terdapat masalah jaringan internet, keterbatasan akses internet, serta kemampuan masyarakat untuk mengoperasikan komputer secara mandiri. Kelemahan internal  antara lain tidak semua produk dan layanan  dapat diakomodir IB , misalnya menyangkut layanan public seperti pembayaran listrik secara nasional saat ini belum merata, atau belum terakomodirnya layanan kredit  karena memerlukan proses analisa dan verifikasi secara manual.
KEMUDAHAN
Ini aspek yang sangat penting. Penahkan  melakukan survei terhadap aspek ini? Peningkatan aspek kemudahan bertujuan agar nasabah tidak merasa kesulitan/bingung ketika akan melakukan transaksi di IB . Beberapa nasabah masih bingung ketika harus step by step membuat User-ID atau PIN Internet Banking. Beberapa lagi masih bingung menggunakan E-Scure. Target dari peningkatan aspek kemudahan adalah seluruh nasabah  dapat/mampu melakukan transaksi di IB , bahkan untuk nasabah yang ”gap-tek” sekalipun. Jargon IB Bank, ”Semudah yang Anda inginan” harus benar-benar menjadi kenyataan.
PEMASARAN
Pemasaran/sosialisasi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Segala aspek kemanfaatan dan kemudahan IB  yang telah dibangun akan sia-sia apabila  tidak memiliki komitmen untuk terus memasarkan IB-nya. Nasabah perlu diberikan informasi yang cukup mengenai IB .
Secara umum, saat ini nasabah pengguna IB juga masih relatif sedikit jika dibandingkan dengan jumlah nasabah bank di seluruh Indonesia. Hal ini dikarenakan prosentase nasabah bank yang mampu mengakses IB relatif kecil. Sebab lainnya adalah tidak semua bank menerapkan teknologi IB dalam aplikasi perbankan. Beberapa bank telah menyediakan layanan/aplikasi IB agar dapat diakses nasabahnya untuk melakukan transaksi non finansial dan finansial. Namun beberapa bank belum siap dan hanya memberikan info profil, produk dan layanannya saja. Hal ini harus direspon  sebagai peluang yang baik untuk secara terus menerus memberikan sosialisasi mengenai utilities dan kemudahan IB , baik kepada nasabah lama ataupun nasabah baru.
MELIHAT KOMPETITOR
Informasi saat ini menyatakan bahwa KlikBCA telah terlebih dahulu dinobatkan sebagai layanan i-bank yang paling banyak dikunjungi. Hal ini tentunya membuat  semakin termotivasi. Mengapa bukan ? Bukankah IB  juga sudah lengkap?
Status ”Menjadi nomor satu” mungkin saja dapat dijadikan cita-cita dan impian  pada jangka panjang. Namun kita tentunya mampu melihat kenyataan dan berbenah diri. Saat ini target ”Menjadi yang lebih baik” mungkin yang paling realistis untuk dilakukan. Yang jelas kita harus sesering mungkin melakukan inovasi. Suara/komplain nasabah tentang IB  tentunya bukan lagi merupakan ”makanan pahit”, namun suara-suara tersebut harus kita jadikan rujukan, agar kedepannya ada ungkapan khas dan populer yang bisa dilontarkan: ”Internet Banking?”  aja…!
 Referensi
Nelson Oly Ndubisi., 2007, Customers’ perceptions and intention to adopt Internet banking: the moderation effect of computer self-efficacy, Vol. 21, Iss. 3; pg. 315, 13 pgs, . London, AI & Society
Prapto.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setiap komentar hendaknya bernilai positif, memperhatikan etika dan tidak menyinggung SARA. Terimakasih.